• kennedycharter

    Pendidikan Berkualitas: 10 Kota Terbaik untuk Studi Inggris

    Pendidikan Berkualitas: 10 Kota Terbaik untuk Studi Inggris – Inggris tidak hanya dikenal karena sejarahnya yang kaya dan budaya yang beragam, tetapi juga menjadi destinasi populer untuk pendidikan tinggi yang berkualitas. Dengan berbagai kota yang menawarkan lingkungan akademis yang unik, artikel ini akan menjelajahi 10 kota terbaik untuk studi di Inggris, lengkap dengan daftar kampus terbaik di masing-masing kota.

    London

    London, ibukota Inggris, merupakan pusat kegiatan ekonomi, budaya, dan politik. Kota ini juga memiliki sejumlah kampus bergengsi, seperti:

    Imperial College London

    Dikenal sebagai pusat riset dan pendidikan ilmiah terkemuka di dunia. www.century2.org

    University College London (UCL)

    Memiliki reputasi global untuk keunggulan dalam ilmu pengetahuan, teknik, dan ilmu kesehatan.

    Oxford

    Oxford terkenal sebagai salah satu pusat akademis tertua dan terkenal di dunia. Kampus-kampus terkenal di Oxford antara lain:

    University of Oxford

    Memiliki reputasi sebagai salah satu universitas terbaik di dunia dengan sejarah yang panjang dan alumni terkenal.

    Cambridge

    Cambridge, seperti Oxford, juga dikenal sebagai kota universitas yang prestisius. Kampus-kampus terbaiknya meliputi:

    University of Cambridge

    Terkenal karena keunggulannya dalam ilmu pengetahuan, humaniora, dan banyak lagi.

    Edinburgh

    Edinburgh, ibukota Skotlandia, adalah kota yang penuh sejarah dengan cakupan pendidikan yang luas. Kampus terbaik di sini melibatkan:

    University of Edinburgh

    Menawarkan berbagai program akademis dan memiliki reputasi internasional dalam riset dan pengajaran.

    Manchester

    Manchester adalah pusat kegiatan seni, budaya, dan bisnis di Inggris Utara. Kampus-kampus terbaiknya termasuk:

    University of Manchester

    Dikenal sebagai salah satu universitas riset terbesar di Inggris dengan keahlian di berbagai bidang.

    Bristol

    Bristol, terletak di Barat Daya Inggris, adalah kota yang ramah dan inovatif. Kampus terbaiknya melibatkan:

    University of Bristol

    Menyediakan lingkungan pembelajaran yang dinamis dan program-program akademis yang unggul.

    Glasgow

    Glasgow di Skotlandia adalah pusat seni dan budaya yang berdenyut. Kampus-kampus terbaiknya termasuk:

    University of Glasgow

    Memiliki reputasi tinggi dalam penelitian dan pendidikan di berbagai disiplin ilmu.

    Leeds

    Leeds adalah kota yang dinamis dengan sejumlah universitas yang berkualitas. Kampus-kampus terbaiknya melibatkan:

    University of Leeds

    Menawarkan berbagai program akademis dan dikenal karena penelitiannya yang inovatif.

    Birmingham

    Birmingham, sebagai kota yang berkembang pesat, juga menawarkan lingkungan pendidikan yang beragam. Kampus terbaiknya termasuk:

    University of Birmingham

    Dikenal karena pengajaran berkualitas dan kontribusinya dalam penelitian global.

    Nottingham

    Nottingham adalah kota yang penuh dengan keindahan dan memiliki sejumlah universitas ternama. Kampus-kampus terbaiknya melibatkan:

    University of Nottingham

    Memiliki kampus yang luas dan reputasi global untuk keunggulannya dalam berbagai disiplin ilmu.

    Keuntungan Studi di 10 Kota Terbaik untuk Pendidikan di Inggris

    Pilihan Program Akademis yang Luas

    Setiap kota memiliki universitas-universitas terbaik dengan berbagai program akademis yang melibatkan berbagai disiplin ilmu.

    Akses ke Lingkungan Budaya dan Seni

    Kehidupan kultural yang kaya di setiap kota menambah pengalaman belajar siswa di luar kelas.

    Peluang Magang dan Kerja

    Koneksi dengan pusat bisnis dan industri di setiap kota memberikan peluang magang dan kerja yang lebih baik.

    Jaringan Alumni yang Luas

    Bergabung dengan universitas terkenal di setiap kota memberikan akses ke jaringan alumni yang kuat di berbagai sektor.

    Pengalaman Belajar yang Multikultural

    Kehidupan kampus yang beragam dan multikultural memberikan pengalaman belajar yang memperkaya dan mendalam.

    Kesimpulan: Memilih Tempat yang Tepat untuk Melangkah Maju dalam Pendidikan

    Dengan melihat 10 kota terbaik untuk studi di Inggris dan kampus-kampus terbaiknya, siswa memiliki banyak pilihan untuk mengejar pendidikan tinggi yang berkualitas. Keputusan untuk melanjutkan studi di salah satu kota ini tidak hanya membuka pintu ke dunia pengetahuan yang luas tetapi juga memberikan pengalaman hidup yang tak terlupakan. Dengan mencari tempat yang paling sesuai dengan minat dan tujuan karier, siswa dapat meraih keberhasilan dan mengukir masa depan yang cerah dalam dunia pendidikan tinggi.

  • kennedycharter

    Menguak Sejarah Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Internasional

    Menguak Sejarah Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Internasional – Bahasa Inggris, tanpa ragu, telah menduduki posisi dominan sebagai bahasa internasional. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah panjang bagaimana Bahasa Inggris berkembang dari sebuah bahasa yang dimiliki oleh kelompok kecil di Kepulauan Britania menjadi bahasa yang digunakan secara luas di seluruh dunia. Kita juga akan membahas pengaruh globalnya dan bagaimana proses ini membentuk keadaan dunia modern yang kita kenal.

    Masa Awal: Akar Bahasa Inggris di Kepulauan Britania

    Bahasa Inggris memiliki akar yang kuat di Kepulauan Britania, berkembang dari bahasa-bahasa Jermanik yang dibawa oleh suku-suku Germanik selama abad ke-5 dan ke-6. Awalnya, bahasa ini hanya digunakan oleh sekelompok kecil orang di wilayah tersebut.

    Pengaruh Norman dan Perkembangan Middle English

    Pada abad ke-11, Inggris mengalami pengaruh Norman setelah penaklukan oleh William sang Penakluk. Hal ini membawa banyak kata dan istilah bahasa Norman ke dalam bahasa Inggris, dan hasilnya adalah perkembangan Middle English. Bahasa ini menjadi lebih kompleks dan mulai mencerminkan struktur dan kosakata yang mirip dengan bahasa Inggris modern. www.creeksidelandsinn.com

    Pergeseran ke Renaissance: Pengaruh Sastra dan Pendidikan

    Selama periode Renaissance, bahasa Inggris mengalami pergeseran signifikan menuju struktur dan kosa kata modern. Karya-karya sastra dan kemajuan dalam pendidikan memainkan peran penting dalam menyempurnakan dan memperluas penggunaan bahasa Inggris.

    Peran Penting Selama Era Kolonial: Penyebaran Bahasa Inggris di Seluruh Dunia

    Abad ke-17 hingga abad ke-20 menyaksikan kemajuan besar dalam eksplorasi dan ekspansi kolonial oleh bangsa-bangsa Eropa. Inggris, sebagai salah satu kekuatan kolonial terbesar, memperkenalkan bahasa Inggris ke berbagai belahan dunia. Proses ini membawa pengaruh bahasa Inggris ke Amerika Utara, India, Afrika, dan Australia.

    Revolusi Industri dan Globalisasi: Penguatan Bahasa Inggris

    Revolution Industri pada abad ke-18 dan kemudian, globalisasi pada abad ke-20, semakin memperkuat posisi bahasa Inggris sebagai bahasa utama di dunia. Perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi modern semuanya menyumbang pada dominasi bahasa Inggris dalam dunia internasional.

    Peran Global Pasca-Perang Dunia II: Bahasa Diplomasi dan Bisnis

    Setelah Perang Dunia II, dominasi politik dan ekonomi Amerika Serikat membawa bahasa Inggris ke tingkat global yang lebih tinggi. Bahasa ini menjadi bahasa diplomatik, bisnis, dan teknologi. Kepopuleran Hollywood dan musik pop Inggris juga berperan penting dalam mendistribusikan dan mempopulerkan bahasa Inggris di seluruh dunia.

    Keberlanjutan Posisi sebagai Bahasa Internasional: Pendidikan dan Teknologi Modern

    Pendidikan tinggi dan penelitian ilmiah di seluruh dunia sering kali menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Ini tidak hanya menciptakan jaringan global di bidang akademis, tetapi juga menjadikan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi utama di dunia ilmiah.

    Internet dan Media Sosial: Bahasa Inggris dalam Era Digital

    Revolution teknologi informasi dan munculnya internet membawa bahasa Inggris ke tingkat baru dalam era digital ini. Bahasa ini mendominasi di platform-platform daring, media sosial, dan konten digital. Sementara itu, orang-orang dari berbagai latar belakang terus belajar dan menggunakan bahasa Inggris untuk mengakses sumber daya global.

    Tantangan Kontemporer: Pertimbangan Budaya dan Linguistik

    Meskipun dominasi bahasa Inggris membawa banyak keuntungan, ada juga tantangan. Kekhawatiran terkait kehilangan keberagaman bahasa dan pengaruh budaya oleh bahasa Inggris menjadi perhatian utama. Upaya untuk mempertahankan dan mendukung keragaman bahasa dan budaya terus dilakukan.

    Kesimpulan: Bahasa Inggris Sebagai Perekat Global

    Sejarah panjang Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional mencerminkan perubahan dramatis dalam dunia dan membawa pengaruh positif dan tantangan. Bahasa ini telah menjadi alat perekat global, memfasilitasi komunikasi lintas batas dan mendukung kolaborasi dalam berbagai bidang. Namun, menjaga keseimbangan antara dominasi bahasa Inggris dan keberagaman bahasa dan budaya di dunia adalah tugas bersama yang harus terus diperjuangkan.

  • kennedycharter

    Penggunaan Teknologi Kecerdasan Buatan Dunia Pendidikan

    Penggunaan Teknologi Kecerdasan Buatan Dunia Pendidikan – Pertumbuhan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa dampak signifikan di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Meskipun berbagai inovasi memberikan potensi peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, muncul kekhawatiran terkait dampak sosial, etika, dan keamanan yang mungkin diakibatkan oleh penggunaan teknologi AI di lingkungan pendidikan. Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai meningkatnya kekhawatiran seputar penerapan teknologi kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan, serta implikasi dan tantangan yang dapat timbul.

    Keprihatinan terhadap Penggantian Peran Manusia oleh AI

    Salah satu kekhawatiran utama yang muncul adalah potensi penggantian peran manusia oleh teknologi AI dalam pengajaran. Meskipun AI dapat memberikan bantuan dalam penilaian dan penyediaan materi, kekhawatiran timbul mengenai kehilangan sentuhan manusiawi dalam proses pembelajaran. Pengajar dihadapkan pada pertanyaan tentang sejauh mana teknologi dapat menggantikan interaksi antarmanusia yang berharga dalam proses pendidikan. https://www.creeksidelandsinn.com/

    Masalah Etika: Penggunaan Data dan Privasi Siswa

    Penerapan teknologi kecerdasan buatan sering melibatkan pengumpulan dan analisis data besar-besaran. Kekhawatiran etika muncul terutama terkait dengan privasi siswa. Bagaimana data siswa disimpan, digunakan, dan dilindungi merupakan pertanyaan yang perlu dijawab dengan hati-hati untuk menghindari potensi penyalahgunaan informasi pribadi.

    Kesenjangan dalam Akses dan Penggunaan Teknologi

    Meningkatnya ketergantungan pada teknologi AI dalam pendidikan juga menciptakan risiko kesenjangan akses. Sekolah atau wilayah dengan sumber daya terbatas mungkin menghadapi tantangan dalam mengadopsi teknologi ini, menciptakan kesenjangan dalam akses pendidikan yang berbasis AI. Hal ini bisa mengintensifkan kesenjangan pendidikan yang sudah ada.

    Perubahan dalam Model Pembelajaran dan Evaluasi

    Teknologi kecerdasan buatan telah mengubah model pembelajaran dan evaluasi tradisional. Kehawatiran muncul terkait dengan bagaimana perubahan ini dapat memengaruhi pembelajaran holistik siswa. Penerapan evaluasi berbasis AI dapat menekankan pada aspek kognitif saja, mengabaikan elemen keterampilan interpersonal dan kecerdasan emosional yang juga penting.

    Tantangan dalam Pendidikan Inklusif

    Meskipun AI dapat memberikan solusi untuk pendidikan inklusif dengan menyediakan alat bantu untuk siswa dengan kebutuhan khusus, ada kekhawatiran bahwa teknologi ini dapat menciptakan kesenjangan lebih lanjut. Bagaimana memastikan bahwa semua siswa mendapatkan manfaat dari teknologi ini tanpa meninggalkan siswa yang mungkin tidak dapat mengaksesnya dengan baik?

    Isu Pengangguran Akibat Otomatisasi Pendidikan

    Seiring dengan otomatisasi proses pendidikan oleh teknologi kecerdasan buatan, ada kekhawatiran mengenai kemungkinan terjadinya pengangguran di kalangan pendidik. Jika tugas-tugas pengajaran dapat diotomatisasi, apakah ini akan mengakibatkan kehilangan pekerjaan untuk para pendidik manusia?

    Ketergantungan pada Teknologi: Rendahnya Keterampilan Hidup dan Kemandirian Siswa

    Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi dalam proses pembelajaran, ada risiko bahwa siswa dapat kehilangan keterampilan hidup dan kemandirian. Ketergantungan berlebihan pada teknologi mungkin menghambat pengembangan keterampilan kritis, seperti pemecahan masalah dan kreativitas, yang penting untuk kesuksesan di dunia nyata.

    Keamanan Sistem: Ancaman Serangan Siber

    Penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan membawa risiko keamanan, terutama dalam hal perlindungan terhadap serangan siber. Informasi siswa dan data sistem pendidikan menjadi target potensial bagi para peretas. Perlindungan yang tidak memadai dapat mengakibatkan risiko kebocoran data yang serius.

    Kesulitan Integrasi Teknologi dalam Kurikulum yang Ada

    Integrasi teknologi kecerdasan buatan dalam kurikulum yang sudah ada merupakan tantangan tersendiri. Guru dan lembaga pendidikan perlu memahami cara menggunakan teknologi ini secara efektif tanpa mengorbankan tujuan pembelajaran yang sudah ada.

    Dukungan dan Pelatihan untuk Pendidik

    Kekhawatiran terhadap penggunaan teknologi kecerdasan buatan di dunia pendidikan menyoroti perlunya dukungan dan pelatihan yang memadai untuk pendidik. Bagaimana guru dapat memanfaatkan teknologi ini dengan baik dan memastikan bahwa dampaknya positif bagi pengalaman belajar siswa menjadi pertanyaan kunci.

    Kesimpulan: Menyeimbangkan Kemajuan dan Kekhawatiran dalam Pendidikan Berbasis AI

    Meningkatnya penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan menimbulkan kekhawatiran yang perlu diatasi secara hati-hati. Sementara teknologi ini membawa potensi peningkatan efisiensi dan efektivitas, kita perlu memastikan bahwa dampaknya positif dan sesuai dengan nilai-nilai etika dan pedagogi. Kesinambungan komunikasi dan kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, termasuk pendidik, orang tua, dan pengembang teknologi, menjadi kunci dalam mencapai keseimbangan yang tepat dalam mengadopsi teknologi kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan.

  • kennedycharter

    Pameran Pendidikan: SI-UK Universitas Inggris Irlandia

    Pameran Pendidikan: SI-UK Universitas Inggris Irlandia – Pameran pendidikan menjadi salah satu platform terbaik bagi para calon mahasiswa untuk menjelajahi berbagai peluang pendidikan yang tersedia di seluruh dunia. Dalam konteks ini, SI-UK (Study in the UK) telah menggelar pameran pendidikan yang menarik perhatian, khususnya bagi mereka yang bercita-cita untuk melanjutkan studi ke Inggris dan Irlandia. Pameran ini membuka pintu bagi pelajar untuk menggali informasi tentang beragam universitas favorit di kedua negara tersebut. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai gelar pameran pendidikan yang diadakan oleh SI-UK dan mengapa ini merupakan kesempatan yang tak boleh dilewatkan.

    Pengantar: SI-UK dan Misi Pendidikan Internasional

    SI-UK adalah lembaga pendidikan dan konsultasi yang memiliki fokus pada membantu mahasiswa internasional mencapai impian mereka untuk belajar di Inggris dan Irlandia. Dengan reputasi yang solid, SI-UK secara rutin mengadakan pameran pendidikan untuk memberikan informasi yang komprehensif kepada calon mahasiswa. Pameran ini menjadi jendela bagi mereka yang ingin menjelajahi universitas terbaik di kedua negara. https://hari88.net/

    Membawa Universitas Favorit: Keunggulan Pameran Pendidikan SI-UK

    Pameran pendidikan SI-UK memiliki nilai tambah yang signifikan karena membawa universitas-universitas favorit dari Inggris dan Irlandia. Dengan menghadirkan institusi-institusi ternama, pameran ini memberikan akses langsung kepada para calon mahasiswa untuk berinteraksi dengan perwakilan universitas, menanyakan pertanyaan, dan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai program-program studi yang ditawarkan.

    Kesempatan Unik: Dialog dengan Perwakilan Universitas

    Salah satu aspek paling penting dari pameran pendidikan ini adalah kesempatan untuk berbicara langsung dengan perwakilan universitas. Peserta dapat mendiskusikan persyaratan masuk, beasiswa yang tersedia, dan mendapatkan wawasan yang lebih baik mengenai budaya akademis di setiap universitas. Dialog ini membantu calon mahasiswa membuat keputusan yang terinformasi dan sesuai dengan aspirasi mereka.

    Program Gelar: Mengapa Universitas di Inggris dan Irlandia Menonjol

    Artikel ini juga akan menguraikan beberapa alasan mengapa gelar pameran pendidikan ini begitu penting, terutama ketika membahas keunggulan universitas di Inggris dan Irlandia. Keunggulan akademis, fasilitas modern, hubungan dengan industri, dan jaringan internasional adalah beberapa aspek yang membuat universitas di kedua negara tersebut menonjol di dunia pendidikan tinggi.

    Peran SI-UK dalam Mempermudah Proses Aplikasi

    SI-UK tidak hanya menyelenggarakan pameran pendidikan tetapi juga memberikan dukungan dalam proses aplikasi mahasiswa internasional. Mereka membimbing calon mahasiswa dari awal hingga akhir, memastikan bahwa proses aplikasi berjalan lancar dan efisien.

    Dampak Positif: Pendidikan Internasional sebagai Investasi Diri

    Partisipasi dalam pameran pendidikan SI-UK bukan hanya tentang memilih universitas, tetapi juga tentang membuat investasi dalam diri sendiri. Pendidikan internasional tidak hanya membuka pintu menuju pengetahuan akademis, tetapi juga memperluas wawasan budaya, meningkatkan keterampilan antarbudaya, dan memberikan landasan yang kokoh untuk karir global.

    Kesimpulan: SI-UK dan Masa Depan Pendidikan Internasional

    Dalam mengakhiri artikel ini, kita dapat menyimpulkan bahwa gelar pameran pendidikan yang diadakan oleh SI-UK membuka peluang besar bagi para pencari ilmu yang bercita-cita untuk melanjutkan studi ke Inggris dan Irlandia. Dengan membawa universitas-universitas favorit, SI-UK memainkan peran penting dalam membentuk masa depan pendidikan internasional, menciptakan jembatan antara mahasiswa dan lembaga-lembaga pendidikan terbaik di dunia.

  • Reformasi Pengajaran Besar - Besaran di Inggris
    kennedycharter

    Reformasi Pengajaran Besar – Besaran di Inggris

    Reformasi Pengajaran Besar – Besaran di Inggris – Kualitas suatu sistem pendidikan sangat tergantung pada kualitas gurunya. Penelitian telah menunjukkan betapa pentingnya universitas dalam membekali para guru dengan teori dan prinsip yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik.

    Reformasi Pengajaran Besar - Besaran di Inggris

    Di Inggris, universitas saat ini bertanggung jawab untuk 100% dari pendidikan guru awal (ITE) di tingkat sarjana dan sekitar 70% dari program pascasarjana. Dan bukti dari Departemen Pendidikan sendiri menunjukkan bahwa pendekatan ini berhasil. Antara 2018 dan 2020, semua institusi yang menawarkan ITE dinilai baik atau luar biasa oleh Ofsted, lembaga penjaminan kualitas pemerintah Inggris. hari88

    Terlepas dari catatan yang mengesankan ini, tinjauan besar-besaran terhadap ITE atau sebagaimana pemerintah lebih suka menyebutnya, ITT (pelatihan guru awal) sedang berlangsung. Pada Juli 2021, departemen pendidikan menerbitkan laporan tinjauan pasar ITT. Konsultasi publik mengenai rekomendasinya sangat singkat.

    Tinjauan ini melanjutkan tren selama satu dekade, mengalihkan tanggung jawab untuk ITE dari universitas dan ke sekolah. Spesialis telah menyoroti bagaimana penelitian selektif telah digunakan untuk membenarkan pendekatan ini.

    Perbedaan nomenklatur antara label universitas (ITE) dan label pemerintah (ITT) untuk cara mengajar guru tidak hanya semantik. Ini menyoroti konflik pendekatan yang mendasar: haruskah guru dididik atau dilatih?

    Pergolakan yang signifikan

    Sejak Michael Gove menjadi sekretaris pendidikan , pemerintah Inggris semakin mendorong pelatihan guru diadakan di sekolah-sekolah. Tinjauan pasar ITT adalah yang terbaru dari serangkaian upaya Departemen Pendidikan untuk membatasi peran perguruan tinggi.

    Kajian terbaru ini membuat beberapa rekomendasi yang tidak didasarkan pada bukti nasional atau internasional. Spesialis pendidikan guru mengatakan mereka berisiko mengacaukan sektor ini dan melemahkan kedudukan intelektual profesi. Misalnya, jika reformasi ini dilakukan, mereka berpotensi mengusir universitas-universitas bergengsi, termasuk Universitas Cambridge dan Universitas Oxford.

    Yang lain menyebutkan keprihatinan serius seputar independensi universitas. Pemerintah ingin setiap lembaga yang melatih guru melalui proses akreditasi untuk pengendalian kualitas bahkan universitas yang telah melakukannya selama bertahun-tahun.

    Sebaliknya, itu akan membuka pelatihan guru untuk kepercayaan multi-akademi dan kelompok sekolah lain yang memiliki pengalaman yang relatif sedikit dalam melatih guru, serta program pelatihan, yang telah dikritik karena membingkai mengajar sebagai batu loncatan karier dan bukan tujuan.

    Perubahan yang disarankan tinjauan juga berisiko menempatkan lebih banyak tuntutan dan biaya yang lebih besar di sekolah. Staf pengajar yang membimbing siswa guru pada penempatan, misalnya, akan melihat beban kerja mereka berlipat ganda.

    Tinjauan ini juga merekomendasikan pembuatan kurikulum ITE yang harus diikuti oleh semua lembaga pelatihan guru. Hal ini mengancam kemampuan masing-masing universitas untuk menanggapi kebutuhan lokal. Saat ini, mereka dapat merancang program pendidikan guru yang dipesan lebih dahulu yang dapat membuat perbedaan di daerah pedesaan, daerah pesisir dan daerah kekurangan, di mana merekrut guru sering kali menantang, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan tentang hal ini.

    Departemen Pendidikan sendiri mengaku bergerak cepat. Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran. Tinjauan tersebut diselesaikan dalam enam bulan, tanpa konsultasi yang berarti dengan universitas atau sekolah. Itu diterbitkan tepat saat masa musim panas berakhir.

    Dan konsultasi publik dijadwalkan berlangsung hanya tujuh minggu. Kode praktik pemerintah sendiri mensyaratkan 12.

    Dengan melemahkan keterlibatan universitas dalam ITE, reformasi akan mengikis dasar intelektual profesi ciri utama sistem pendidikan berkinerja tinggi di seluruh dunia. Lalu apa dasar perselisihan antara pembuat kebijakan dan spesialis pendidikan ini?

    Harapan yang tidak realistis

    Kebijakan pendidikan baru-baru ini di Inggris, seperti halnya di AS, berfokus pada keunggulan pendidikan universal. Ini menghindari pengakuan dampak ketidakadilan sosial sistemik dan ketimpangan struktural terhadap seberapa baik prestasi anak-anak di sekolah.

    Sebaliknya, ini berfokus pada gagasan tentang “apa yang berhasil” dan “praktik terbaik” dalam kaitannya dengan pendidikan guru.

    Pendekatan pemerintah menarik garis pengaruh searah dari sekolah ke masyarakat. Diasumsikan bahwa yang pertama dapat mengkompensasi kekurangan apa pun di yang terakhir, menumbuhkan harapan yang tidak semestinya dan tidak realistis bahwa sekolah dan guru dapat memperbaiki masyarakat.

    Pemerintah memprioritaskan apa yang oleh para ahli disebut sebagai pendekatan “berbasis bukti”, “apa yang berhasil” untuk mengajar guru. Ini berarti bahwa guru didorong untuk membuat keputusan tentang pembelajaran murid mereka berdasarkan apa yang telah berhasil untuk orang lain, tetapi tidak harus pada apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh anak-anak di depan mereka.

    Mereka tidak dianjurkan menggunakan penilaian mereka. Ini berfokus pada apa yang diajarkan di dalam kelas dan bagaimana hal itu terjadi dengan mengorbankan pertimbangan kritis tentang mengapa itu diajarkan di tempat pertama.

    Sebagai spesialis pendidikan guru John Loughran telah mencatat, bahwa “mengapa” adalah apa yang meningkatkan pembelajaran siswa. Dan dalam pendekatan satu ukuran untuk semua, pemerintah gagal mengenali kontribusi khusus yangsiswa membawa ke pembelajaran mereka sendiri.

    Beberapa organisasi kunci yang terlibat dalam ITE telah mengeluarkan pernyataan yang menentang tinjauan ini. Mereka bersikeras bahwa masalah yang telah diidentifikasi oleh pemerintah dalam cara mengajar guru dapat diselesaikan dengan bekerja sama dengan universitas bukan dengan mengecualikan mereka.

    Universitas ditempatkan dengan baik untuk membuat perubahan pada program yang mereka tawarkan melalui proses penjaminan mutu internal (peninjauan dan validasi program universitas) yang ada dan eksternal (Ofsted). Dan mereka akan melakukannya sesuai dengan kriteria ITT pemerintah yang ada atau diubah.

    Yang terpenting, universitas memiliki infrastruktur yang mapan, sumber daya yang luas dan keahlian penelitian, yang dibutuhkan oleh mahasiswa guru. Mereka mendorong siswa untuk secara sistematis menginterogasi penelitian, kebijakan dan praktik, termasuk asumsi dan pernyataan yang mendasarinya.

    Perspektif pendidikan inilah yang diinformasikan oleh keahlian kritis, historis dan sosiologis yang akan paling baik membekali guru masa depan untuk beradaptasi dengan perubahan sepanjang karir mereka. Universitas memiliki catatan yang terbukti bekerja secara efektif dalam kemitraan dengan sekolah juga.

    Reformasi Pengajaran Besar - Besaran di Inggris

    Mereka tahu bagaimana memungkinkan siswa guru untuk mengintegrasikan teori yang mereka pelajari dalam kuliah dengan pengalaman praktis yang mereka peroleh di kelas untuk memenuhi kebutuhan populasi yang beragam. Ini perlu dibangun, bukan dibongkar.

  • Pembelajaran di Rumah Menggunakan Xbox dan PlayStation
    kennedycharter

    Pembelajaran di Rumah Menggunakan Xbox dan PlayStation

    Pembelajaran di Rumah Menggunakan Xbox dan PlayStation – Anak-anak sekolah belajar di rumah menggunakan konsol game dan ponsel, kata para guru, meskipun pemerintah Welsh berjanji tidak akan ada yang tertinggal selama pandemi.

    Ini memberikan £ 3 juta untuk laptop dan perangkat wifi pada bulan April, tetapi beberapa murid masih tidak memiliki peralatan.

    Tidak Ada Daftar Pelajar

    Plaid Cymru mempertanyakan mengapa tidak ada daftar pelajar yang dikecualikan secara digital. idn play

    Pemerintah Welsh mengatakan telah memasok ribuan perangkat. premium303

    Beberapa sekolah di Newport mengandalkan seruan Sumbangan TI untuk menyediakan ratusan laptop dan kit yang dibutuhkan.

    Pada bulan April, Menteri Pendidikan Kirsty Williams menjanjikan tambahan £ 3 juta untuk komputer sehingga siswa dapat bekerja dari rumah.

    Dan pada bulan Juni, Pemerintah Welsh mengatakan para siswa sekarang harus menerima perangkat dan konektivitas yang dibutuhkan.

    Maggie Bain, seorang gubernur di Sekolah Dasar Lliswerry Newport, mengatakan beberapa perangkat telah disediakan, tetapi menambahkan: “Saya tidak berpikir itu memenuhi tingkat kebutuhan yang ada di luar sana.”

    Menurut Wakil Kepsek

    Wakil kepala Sekolah Dasar Lliswerry, Lisa Peterson, mengatakan: “Banyak anak memiliki Xbox atau PlayStation tetapi mereka tidak cocok untuk pembelajaran di rumah.

    “Banyak yang memiliki ponsel, tapi sekali lagi itu bukan perangkat yang sesuai,” tambahnya.

    Ms Peterson mengatakan sekolah menerima enam laptop untuk berbagi antara 160 siswa sebagai bagian dari skema Pemerintah Welsh.

    Komputer sekarang sama pentingnya dengan pena, pensil, dan selembar kertas.

    Staf senior di Sekolah Dasar Maindee di Newport mengatakan “minoritas yang sangat kecil” dari anak-anak – “kurang dari segelintir di setiap kelas” – telah dapat mengakses “kesempatan belajar di rumah yang baik selama seluruh masa penguncian”.

    Kepala Sekolah Utama Maindee, Jo Cueto, mengatakan: “Kami memperkirakan sekitar 160 perangkat diperlukan untuk dapat memastikan bahwa semua anak, semua keluarga, dapat mengakses pembelajaran di rumah.

    Itu bukan perangkat per anak, tetapi perangkat per keluarga, jadi terkadang ada tiga atau empat anak yang menggunakan perangkat itu.

    Perangkat Sekolah

    Sekolah telah berinvestasi dalam beberapa peralatan, tetapi mungkin masih membutuhkan sekitar 120 perangkat.

    Lebih dari 2.500 siswa yang dikecualikan secara digital diidentifikasi di seluruh Newport, dengan dewan meminjamkan 1.300 perangkat wifi dan 800 perangkat lainnya, termasuk laptop.

    Berapa banyak perangkat yang dibayar oleh Pemerintah Welsh?

    Pemerintah Welsh mengatakan telah mendanai 10.848 perangkat wifi dan 9.717 lisensi perangkat lunak di seluruh Wales.

    Dan pada bulan April, dikatakan kit pengganti akan didanai oleh program pendidikan digitalnya, Hwb.

    Dikatakan: “Pemerintah Welsh mampu memanfaatkan infrastruktur yang mapan, memungkinkan mereka untuk bertindak cepat.”

    Namun politisi oposisi mempertanyakan apakah para menteri memiliki “gambaran yang jelas” tentang skala kemiskinan digital di Wales.

    Pemerintah Welsh mengatakan tidak ada satu pun, daftar nasional pelajar yang dikecualikan secara digital dan bahwa “sekolah dan otoritas lokal berada di posisi terbaik untuk mendukung pelajar mereka”.

    Merupakan tanggung jawab dewan untuk mengeluarkan perangkat dan mengelola koneksi internet.

    Namun, Plaid Cymru menyerukan “audit” terpusat oleh Pemerintah Welsh untuk meningkatkan “pemantauan dan pengukuran kemiskinan digital”.

    Juru bicara pendidikannya, Siân Gwenllian, mengatakan: “Melakukan audit ini hanyalah langkah pertama, tetapi penting, karena dengan demikian Anda benar-benar dapat melihat sejauh mana masalah dan mengetahui ke mana harus menargetkan dukungan”.

    Dia mengatakan tidak ada “gambaran yang jelas tentang sejauh mana kesenjangan digital dan kemiskinan digital di Wales”.

    “Gambar yang dilukis oleh pemerintah tidak benar-benar konsisten dengan apa yang kami dengar di lapangan,” katanya.

    Pemerintah Welsh mengatakan telah memberikan panduan untuk membantu dewan dan sekolah memastikan anak-anak yang tidak dapat bersekolah karena Covid-19 dapat terus belajar.

    Seorang juru bicara berkata: “Sejak September, para guru di seluruh Wales telah menciptakan lebih dari 30.000 ruang kelas digital melalui Hwb, yang melebihi jumlah total yang dibuat untuk keseluruhan tahun akademik sebelumnya.”

    “Melalui ruang kelas digital ini, pengajar memberikan berbagai aktivitas pembelajaran campuran, yang juga mendukung peserta didik yang mengisolasi diri di rumah.”

  • Universitas UK Harus Meningkatkan Kesadaran dan Pemahaman Tentang Rasisme
    kennedycharter

    Universitas UK Harus Meningkatkan Kesadaran dan Pemahaman Tentang Rasisme

    Universitas UK Harus Meningkatkan Kesadaran dan Pemahaman Tentang Rasisme – Universitas Inggris telah didesak untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang hak istimewa kulit putih dan mikroagresi, sebagai wakil rektor memperingatkan mereka untuk tidak berperilaku rasis.

    Universities UK (UUK), yang mewakili 140 institusi, telah menerbitkan panduan berbasis praktis untuk membantu universitas mengatasi pelecehan ras, setelah membentuk kelompok penasihat untuk melihat masalah tersebut. idnplay

    Kasus Pelecehan

    Badan pimpinan mengatakan tindakan cepat diperlukan untuk menghilangkan pelecehan rasial terhadap siswa dan staf.

    Memperkenalkan panduan tersebut, Profesor David Richardson, ketua kelompok penasihat yang terlibat, mengatakan rasisme kelembagaan dan masalah sistemik yang meliputi seluruh sektor pendidikan tinggi perlu diakui agar perubahan yang berarti terjadi. https://www.premium303.pro/

    Rekomendasi UUK berisi langkah-langkah praktis bagi pimpinan universitas untuk segera diterapkan, termasuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang rasisme, pelecehan ras, hak istimewa kulit putih, dan mikroagresi di antara semua staf dan mahasiswa.

    Pelatihan anti-rasis adalah cara untuk mencapai ini, menurut panduannya.

    Langkah-langkah lain yang direkomendasikan termasuk secara publik melakukan “status prioritas” untuk mengatasi pelecehan rasial, dan untuk terlibat langsung dengan siswa dan staf yang pernah mengalaminya.

    Bimbingan dari kelompok penasihat yang dibentuk oleh UUK juga menyerukan kepada para pemimpin senior dan badan pengurus untuk mengetahui isu-isu yang ada di universitas mereka, dan bahwa pendidikan tinggi “melanggengkan rasisme institusional”.

    Pelecehan Rasial

    Ini mengutip pelecehan rasial, kurangnya keragaman di antara para pemimpin senior dan kesenjangan pencapaian siswa Kulit Hitam, Asia dan Etnis Minoritas (Bame) sebagai bukti.

    “Ini adalah keyakinan kuat saya bahwa universitas Inggris mengabadikan rasisme institusional,” kata Profesor Richardson, wakil rektor dan ketua kelompok penasihat Universitas East Anglia. “Ini tidak nyaman untuk diakui tetapi semua pemimpin universitas harus melakukannya sebagai langkah pertama menuju perubahan.”

    Dia berkata: “Terlalu sering siswa dan staf berkulit hitam, Asia dan etnis minoritas gagal. Meskipun mereka mungkin telah mendengar kata-kata positif, mereka hanya melihat sedikit tindakan. “

    Profesor Richardson mengatakan rekomendasi baru itu ditujukan untuk membantu para pemimpin universitas untuk “menerapkan kata-kata dan mengatasi pelecehan rasial”.

    UUK meminta lembaga-lembaga untuk berbuat lebih banyak untuk mengatasi pelecehan rasial di kampus dalam laporan tahun 2019 yang menemukan bahwa lembaga-lembaga tersebut telah memprioritaskan pelecehan seksual dan kekerasan berbasis gender.

    Juga tahun lalu, Komisi Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia (EHRC) menemukan tingkat yang sangat tinggi dari pelecehan ras di kampus-kampus.

    Mahasiswa Etnis Minoritas

    Hampir seperempat mahasiswa etnis minoritas mengatakan mereka pernah mengalami pelecehan rasial di universitas Inggris, menurut laporan pengawas, yang menyimpulkan bahwa banyak universitas tidak menyadari skala masalah dan terlalu percaya diri dengan kemampuan mereka untuk menanggapinya.

    Menanggapi panduan baru dalam menangani pelecehan rasial, Jenny Sherrard dari University and College Union mengatakan: “Universitas dengan cepat menyatakan kredensial anti-rasis mereka dalam beberapa bulan terakhir, tetapi kami membutuhkan lebih dari kata-kata hangat dari institusi untuk memastikan bahwa sektor pendidikan tinggi kami setara dan inklusif.”

    Rekomendasi Dalam Laporan

    Ketua kesetaraan menambahkan: “Rekomendasi dalam laporan ini memberikan dasar yang kuat untuk mengubah kata-kata menjadi tindakan dan menanamkan budaya tanpa toleransi terhadap pelecehan rasial di seluruh sektor.”

    Profesor Julia Buckingham, wakil rektor Universitas Brunel London dan presiden UUK berkata: “Semua pimpinan universitas harus membaca panduan ini dan menerapkan rekomendasinya bersama dengan aktivitas mereka sendiri untuk membuat perbedaan nyata bagi semua yang bekerja dan belajar di komunitas kami.”

  • Pakar Kesehatan Mental Mengatakan Prioritaskan Permainan Saat Sekolah Dibuka Kembali
    kennedycharter

    Pakar Kesehatan Mental Mengatakan Prioritaskan Permainan

    Pakar Kesehatan Mental Mengatakan Prioritaskan Permainan – Pakar kesehatan mental anak telah mendesak pemerintah untuk memprioritaskan permainan anak-anak dan bersosialisasi dengan teman-teman daripada pelajaran formal dan kemajuan akademis ketika sekolah-sekolah di Inggris dibuka kembali dan pembatasan penguncian dilonggarkan.

    Mereka mengatakan bahwa mereka sangat prihatin tentang dampak lockdown dan lebih dari enam minggu tanpa permainan tatap muka dengan teman sebaya tentang kesehatan mental anak. Mereka meminta menteri untuk memastikan bahwa permainan berada di puncak aktivitas yang baru diizinkan.

    Pendekatan Manfaat-Risiko

    Mereka juga menyerukan agar anak-anak diizinkan bermain dengan teman sebayanya tanpa jarak sosial segera setelah aman dilakukan, berdasarkan “pendekatan manfaat-risiko”, mengakui manfaat sambil memastikan anak-anak tidak terpapar risiko yang tidak perlu. idnpoker

    Helen Dodd, profesor psikologi anak di University of Reading, berkata: “Kembali ke sekolah setelah waktu yang lama di rumah akan menjadi tantangan bagi banyak anak. Ini akan menjadi tantangan terutama jika mereka diharapkan untuk tetap berjarak 2 meter dari teman-teman mereka. hari88

    “Kami minta, setelah aman dilakukan, pelonggaran lockdown dilakukan dengan cara yang memungkinkan anak-anak bisa bermain dengan teman sebayanya, tanpa social distancing, secepatnya. Ini mungkin berarti bahwa permainan jarak dekat hanya diizinkan dalam pasangan atau kelompok kecil atau dalam lingkaran sosial yang memungkinkan pencampuran berulang dengan sejumlah kecil kontak.”

    Menurut Para Ahli

    Para ahli yang berspesialisasi dalam kesehatan mental dan perkembangan anak memperingatkan bahwa anak-anak akan menderita kesepian dan isolasi setelah diharuskan tinggal di rumah sebagai bagian dari upaya nasional untuk membendung penyebaran virus corona.

    Sementara para menteri akan tertarik kepada sekolah untuk memulai studi akademis dan memulai proses mengejar pekerjaan yang terlewat, panel ahli yang mewakili lima universitas termasuk Cambridge dan Sussex, mengatakan bermain akan sangat penting untuk membantu menghilangkan stres dan kecemasan di antara anak-anak.

    Dalam sepucuk surat kepada sekretaris pendidikan, Gavin Williamson, mereka menulis: “Saat ini, banyak kesehatan emosi anak-anak akan menderita karena kesepian dan isolasi. Sebagai ahli dalam kesehatan mental dan perkembangan anak, kami mendesak pemerintah untuk memprioritaskan kesejahteraan sosial dan emosional anak dalam semua keputusan yang terkait dengan pelonggaran pembatasan penguncian dan pembukaan kembali sekolah.”

    Berfokus pada anak-anak berusia 3-11 tahun, mereka merekomendasikan serangkaian tindakan untuk mendukung anak-anak ketika negara mulai terkunci, meminta pemerintah untuk memastikan bahwa anak-anak memiliki waktu dan kesempatan untuk bermain dengan teman sebayanya, baik di sekolah maupun di luar.

    Mereka mengatakan sekolah harus diberi sumber daya dan panduan yang diperlukan tentang bagaimana mendukung kesejahteraan emosional anak-anak saat sekolah dibuka kembali dan bahwa bermain harus menjadi prioritas selama ini, daripada kemajuan akademis.

    Kecemasan Tentang Pendidikan

    Sementara banyak orang tua dan guru akan cemas tentang kemajuan pendidikan dan risiko kesehatan, para ahli mengatakan pesan kesehatan masyarakat pemerintah harus menyoroti manfaat sosial dan emosional dari bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya.

    “Kami berharap bahwa ketika keputusan kebijakan dibuat dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, kesehatan emosional anak-anak diberikan pertimbangan yang layak,” bunyi surat itu. “Kesehatan emosional yang buruk pada anak-anak menyebabkan masalah kesehatan mental jangka panjang, pencapaian pendidikan yang lebih buruk, dan memiliki beban ekonomi yang cukup besar.”

    Panel mendasarkan rekomendasi mereka pada tinjauan cepat literatur akademis yang mengeksplorasi dampak berbahaya dari isolasi pada anak-anak dan mengurangi manfaat bermain, termasuk satu studi yang menemukan bahwa anak-anak yang mengalami karantina atau isolasi sosial pada pandemi sebelumnya lima kali lebih mungkin membutuhkan intervensi kesehatan mental dibandingkan mereka yang tidak.

    Menurut Profesor Psikologi

    Sam Cartwright-Hatton, profesor psikologi klinis anak di Universitas Sussex, mengatakan: “Semua penelitian menunjukkan bahwa kesehatan emosional anak-anak menderita dalam penguncian dan tampaknya penderitaan ini, dalam banyak kasus, akan berlanjut hingga jangka panjang. . Kami mendesak menteri dan pembuat kebijakan untuk memastikan bahwa anak-anak diberikan akses yang substansial, dan jika mungkin ditingkatkan, ke peluang bermain berkualitas tinggi sesegera mungkin.”

    Dr Jenny Gibson, dosen senior psikologi dan pendidikan di University of Cambridge, menambahkan: “Sangat mudah untuk menolak bermain sebagai hal yang tidak penting, tetapi bagi anak-anak, bermain dengan teman dan teman sekelas memiliki dampak yang sangat signifikan pada perkembangan sosial mereka.

    “Secara kritis, ini adalah cara penting untuk mengatasi emosi dan karena itu akan menjadi salah satu cara utama di mana mereka mengatasi efek isolasi dari penguncian. Oleh karena itu, penting bahwa langkah apa pun yang diambil untuk melonggarkan pembatasan jarak sosial, anak-anak diberi waktu dan ruang untuk bermain dengan teman.”

    Seorang juru bicara pemerintah berkata: “Kami menyadari pentingnya kesehatan mental dan kesejahteraan anak-anak dan remaja selama wabah virus corona. Itulah mengapa kami memiliki menerbitkan panduan untuk sekolah dan keluarga tentang cara terbaik untuk mendukung anak-anak dan memberi tanda pada sumber daya untuk membantu mereka melakukannya.

    “Dukungan kesehatan mental terus tersedia bagi mereka yang membutuhkan. Layanan NHS tetap terbuka dan badan amal kesehatan mental terkemuka didukung untuk memberikan layanan tambahan melalui dana tanggapan kesehatan mental virus corona senilai £ 5 juta.”

  • Pendidikan Musik di Sekolah Inggris Hancur Akibat Pandemi
    kennedycharter

    Pendidikan Musik di Sekolah Inggris Hancur Akibat Pandemi

    Pendidikan Musik di Sekolah Inggris Hancur Akibat Pandemi – Pendidikan musik di sekolah menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai akibat dari pandemi Covid-19, dengan menyanyi, pelajaran instrumental, kegiatan ekstrakurikuler dan konser akhir semester semuanya terpukul.

    Ada alasan kuat untuk waspada atas dampak virus pada penyediaan musik, kata laporan The Heart of the School is Missing yang dibuat oleh Incorporated Society of Musicians (ISM). “Di luar nilai intrinsik mempelajari musik demi kepentingannya sendiri, ada banyak bukti bahwa mempelajari musik membangun pengetahuan budaya, keterampilan kreatif, dan meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan pencapaian pendidikan anak-anak yang lebih luas.” idn poker

    Penurunan Penyediaan Musik

    Lebih dari dua pertiga (68%) guru sekolah dasar dan lebih dari sepertiga (39%) guru sekolah menengah melaporkan penurunan penyediaan musik sebagai akibat langsung dari pandemi dalam survei yang dilakukan oleh ISM pada awalnya tahun ajaran ini. https://3.79.236.213/

    Hampir satu dari 10 sekolah dasar dan menengah sama sekali tidak mengajarkan musik sebagai bagian dari kurikulum. Beberapa pelajaran tidak berisi pembuatan musik praktis.

    Menyanyi telah berakhir di lebih dari sepertiga (38%) di sekolah dasar, dan pelajaran instrumental telah berhenti di hampir seperempat (23%).

    Kegiatan musik ekstrakurikuler telah dihentikan di hampir tiga perempat (72%) pendahuluan di Inggris dan dua pertiga (66%) sekunder. Sekolah-sekolah di Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara terpukul lebih keras daripada sekolah-sekolah di Inggris.

    Selain itu, lebih dari separuh (53%) pendahuluan dan hampir dua pertiga (63%) sekunder yang biasanya mengadakan konser meriah pada akhir semester pertama tahun ajaran tidak akan melakukannya tahun ini.

    “Kami tidak bisa menyanyi, dan anak-anak sangat kecewa ketika mereka meminta untuk menyanyi dan kami melarang mereka,” kata seorang guru sekolah dasar kepada ISM. Yang lain berkata: “Karena istirahat / makan siang yang terhuyung-huyung dan kebutuhan untuk terus mencuci tangan, jumlah waktu yang dihabiskan untuk musik telah berkurang.”

    Selanjutnya

    Seorang guru sekolah menengah berkata: “Sejujurnya, tidak mungkin untuk menyatakan betapa dahsyatnya hal ini dalam jangka panjang untuk musik sebagai mata pelajaran. Tidak ada ketentuan sama sekali untuk pelajaran instrumental, proyek ansambel, pertunjukan inklusif yang lebih besar, atau bahkan pekerjaan ansambel kelas. Ini tentu saja akan merugikan siswa secara emosional dan akademis. “

    Kesehatan dan kesejahteraan anak-anak dan guru musik telah dipengaruhi oleh perubahan pada penyediaan musik, menurut laporan tersebut. “Musik adalah inti dari kurikulum pemulihan, memainkan peran penting di sekolah membantu siswanya untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan berbagai emosi dan tantangan yang akan mereka alami selama pandemi, membangun hubungan dan komunitas yang lebih kuat di dalam sekolah dan dengan keluarga.”

    Hampir semua guru instrumental (99%) melaporkan bahwa pengajaran telah berubah untuk mereka tahun ini, dengan sepertiga (35%) pendahuluan dan lebih dari seperempat (28%) sekolah menengah menghentikan pelajaran instrumental secara langsung.

    Seorang guru mengatakan kepada ISM: “Mereka membutuhkan umpan balik dan bimbingan instan pada bagian vokal mereka untuk membangun kepercayaan diri dan kontrol dalam suara dan penampilan mereka. Hampir tidak mungkin melakukan ini jika mereka merekam dan mengirimkannya kepada saya.”

    Deborah Annetts, kepala eksekutif ISM, mengatakan: “Kami kecewa tetapi tidak terkejut menemukan bahwa penyediaan musik berkurang di sekolah kami sebagai akibat langsung dari pandemi, dengan kesempatan bagi siswa untuk membuat dan membuat musik menjadi sangat terbatas baik di dan keluar dari kelas.

    “Sangat penting bagi setiap anak untuk dapat mengakses pendidikan musik yang berkualitas. Oleh karena itu, perlu ada kepemimpinan yang berkelanjutan dan bermakna di semua tingkat pemerintahan, yang secara aktif mendorong pengajaran musik yang aman di sekolah dan di masyarakat luas. Kami perlu melihat panduan yang jelas, tepat waktu, dan konsisten di keempat negara selama sisa tahun akademik 2020/21, dan seterusnya, sehingga pendidikan musik tidak semakin terganggu.”

    ISM mensurvei lebih dari 1.300 guru musik di Inggris pada bulan September dan awal Oktober tahun ini.

  • Murid Di Inggris Dan Wales Kembali Ke Sekolah
    kennedycharter

    Murid Di Inggris Dan Wales Kembali Ke Sekolah

    Murid Di Inggris Dan Wales Kembali Ke Sekolah – Penutupan sekolah di seluruh dunia akibat pandemi virus corona telah menyebabkan gangguan signifikan pada sistem pendidikan di semua tingkatan, memengaruhi anak-anak, orang tua, dan staf sekolah.

    Sekarang, penutupan di seluruh Inggris telah berakhir, anak-anak kembali ke sekolah di Skotlandia mulai 11 Agustus dan di Irlandia Utara mulai 24 Agustus, dan Inggris serta Wales akan menyusul pada minggu pertama September.

    Murid Di Inggris Dan Wales Kembali Ke Sekolah

    Sebagai bagian dari jaringan penelitian sekolah dasar kami, kami berbicara dengan 211 staf sekolah dasar termasuk kepala sekolah, guru, asisten pengajar, dan staf pendukung di seluruh Wales untuk mengetahui pandangan mereka tentang kembali ke sekolah. http://idnplay.sg-host.com/

    Pengembalian yang diperlukan

    Banyak dari mereka yang mengikuti survei merasa bahwa anak-anak perlu kembali ke sekolah. Beberapa anak kembali ke sekolah untuk waktu yang singkat di bulan Juli, dan para guru merasa bahwa waktu luang di musim semi dan musim panas telah mengakibatkan penurunan kemampuan mereka untuk belajar dan keterampilan sosial mereka. www.mustangcontracting.com

    Seorang guru yang mendiskusikan murid-murid yang kembali pada bulan Juli setelah penutupan sekolah berkata: “Mereka telah kembali ke sekolah dengan lelah. Mereka merasa sulit berkonsentrasi. Beberapa tidak terbiasa mengikuti aturan di rumah sehingga mengikuti instruksi dan aturan di sekolah akan sulit dan oleh karena itu perilaku mengganggu akan mengikuti.”

    Kekhawatiran atas kesehatan dan kesejahteraan murid dibahas terutama dalam kaitannya dengan efek tidak langsung dari virus. Para guru berkomentar tentang bagaimana pengalaman anak-anak selama penguncian akan sangat bervariasi.

    Mereka berbicara tentang tantangan dalam mendukung mereka baik secara emosional maupun dengan pendidikan mereka ketika mereka kembali, terutama mereka yang tidak terlibat dalam pembelajaran: “Saya merasa kami mungkin mengambil bagian dalam hal murid yang belum terlibat dan belum kembali untuk check-in sebelum musim panas.”

    Survei kami menunjukkan bahwa para guru khawatir bahwa beberapa anak akan terlibat dalam home schooling dan beberapa tidak. Hal ini akan menyebabkan pelebaran kesenjangan kemampuan antara anak-anak di kelas yang sama, membuat pengajaran di seluruh kelas menjadi sangat sulit.

    Tantangan Khusus

    Seorang asisten pengajar memberi tahu kami bahwa tantangan khusus adalah memastikan tersedianya cukup staf untuk membantu anak-anak yang tertinggal dalam keterampilan belajar dan sosial.

    Staf sekolah mencatat, bagaimanapun, bahwa akan ada aspek positif dari penguncian untuk beberapa anak, termasuk lebih banyak waktu dengan keluarga dan pengembangan keterampilan hidup seperti memasak dan belajar naik sepeda.

    Staf sekolah yang kami ajak bicara juga khawatir dengan kesehatan dan kesejahteraan staf, terutama tentang risiko anak-anak menularkan virus corona ke orang dewasa. Hal ini diajukan oleh staf sekolah yang telah melindungi atau tinggal atau berinteraksi dengan mereka yang melindungi.

    Staf juga khawatir tentang menjaga anak-anak mereka sendiri, dengan terbatasnya sarapan atau klub setelah sekolah. Para kepala sekolah secara khusus menyuarakan keprihatinan atas potensi kekurangan staf karena staf yang sakit dan mereka yang perlu mengisolasi diri karena gejala, dan implikasinya terhadap anggaran sekolah.

    Tantangan dalam pengelolaan hari sekolah dimunculkan, karena praktik baru seperti pembersihan ekstra dan cuci tangan perlu ditambahkan. Staf menyuarakan keprihatinan tentang bagaimana hal ini akan mengarah pada pengurangan waktu mengajar yang berharga.

    Tantangan lain yang disampaikan adalah kemampuan untuk mengajar dan berkolaborasi dengan orang lain dalam jarak sosial, terutama bagi mereka yang mengajar siswa yang lebih muda. Staf sekolah juga prihatin dengan kurangnya interaksi sosial antar staf sebagai akibat dari jarak sosial.

    Manfaat dan Perubahan

    Staf mengomentari manfaat ukuran kelas yang lebih kecil bagi siswa. Tercatat bahwa beberapa anak “berkembang” dalam kelompok yang lebih kecil ketika mereka kembali sebentar pada bulan Juli.

    Staf merasa bahwa ukuran kelas yang lebih kecil tidak hanya dapat mengurangi risiko infeksi tetapi juga sangat meningkatkan kemampuan untuk mendukung setiap anak dan meningkatkan kesejahteraan staf. Seorang kepala sekolah menyarankan bahwa pengalaman ini dapat mendorong perubahan jangka panjang dalam pendidikan.

    Selain itu, staf mengusulkan agar ada lebih banyak dukungan untuk kesejahteraan dan kesenian dan lebih sedikit tekanan pada penilaian, dengan satu guru menyarankan bahwa harus ada staf yang ditunjuk di setiap sekolah untuk membantu kesejahteraan.

    Kebutuhan akan fokus yang lebih besar pada kebutuhan kesejahteraan siswa telah disorot dalam penelitian kami sebelumnya, dan akan semakin kritis dalam situasi saat ini. Banyak staf yang berkomentar tentang perlunya bimbingan dan komunikasi di semua tingkatan.

    Murid Di Inggris Dan Wales Kembali Ke Sekolah

    Ini termasuk membangun hubungan baik dan komunikasi berkelanjutan dengan orang tua, komunikasi yang jelas antara pemerintah, otoritas lokal dan sekolah dan, yang terpenting, kebutuhan komunikasi yang lebih baik tentang bukti ilmiah dan pengujian virus secara teratur untuk memandu kembali ke sekolah. Jelas bahwa berinvestasi pada kesejahteraan siswa dan staf akan sangat penting untuk pengembalian yang sukses.